Selasa, 15 Maret 2016

UNTUKMU PEMIMPIN KOTAKU



Akan ada saat dimana kita harus memilih untuk menentukan siapakah pemimpin kita selanjutnya tetap sama kah atau berganti wajah, saat itulah tepatkan hatimu untuk memilih demi kebaikan kotamu, tak terasa sebentar lagi kota tercinta ini kota banjir dan kemacetan ini akan menganti pemimpinnya, taukah kamu kota apa yang ku bahas, kota Jakarta yang “katanya” ibukota Indonesia. Kota ini menjadi pusat segala pusat perkembangan, bagaimana tidak segala bentuk pemerintahan ada di kotaku ini. 

Kota Jakarta ini memiliki dua polemik yang sudah mendarah daging setiap tahun bahkan harinya, bagaimana tidak tengoklah kota Jakarta kala malam dan pagi hari, ribuan warga berbondong-bondong memadati segala angkutan kota, bahkan jalananmun tak dapat berkutik, jika aspal jalanan itu dapat berkata mungkin dia sudah lelah dengan ribuan kendaraan yang memadati kota ini setiap harinya tanpa henti. Itu lah kemacetan kota ini, lain halnya kala musim hujan menyapa, kita akan melihat kota ini tak dapat menampung berapa ratus kubik air yang meluap ke daratan hingga mengakibatkan “mati suri” kehidupan kota ini. Inilah kota Jakarta dengan dua ciri khasnya kemacetan dan banjir. 

Dan saat ini kota ini akan menganti pemimpin, menganti kepala menganti nahkoda, namun masih sama kah atau berganti wajah, dan siapkah kamu warga Jakarta untuk memilih pemimpin yang tepat untuk memperbaiki kota ini. Setiap pemilihan akan ada dimana kampanye yang selalu menawarkan berbagai janji guna memenangkan dirinya untuk menjadi pemimpin, hingga masyarakat pun mencapai titik jenuh dengan ungkapan “janji hanya sekedar janji, janji palsu tepatnya” inilah yang mengambarkan setiap ukiran cerita kala kampanye. 

Tetapi siapkah dirimu memilih bukankah satu suaramu akan sangat penting nantinya, untukmu kelak yang akan memimpin kota ini, ungkapkan kejujuran kala kampanye, hentikanlah serangan fajar yang selalu terjadi hingga ku bosan mendengarnya, evaluasi kinerja pemimpin sebelumnya bukan membuat kebijakan baru yang “nyeleneh”, karena semua hal perlu di evaluasi di uji dan diperbaiki bukan untuk membentuk hal baru. Pemimpin itu berat dalam mengemban amanah. Jadi untukmu kelak pemimpinku, amanahlah dirimu karena menjaga kepercayaan ribuan rakyat yang memimpinmu itu penting.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar